Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang paling utama. Bagaimana niat sholat tahajud, tata cara, doa dan keutamaannya? Serta kapan waktu terbaiknya? Berikut ini panduannya. Berbeda dengan sholat sunnah lainnya, sholat tahajud adalah satu-satunya sholat sunnah yang Allah firmankan perintahnya dalam Al Qur’an sekaligus dengan menyebutkan keutamaannya. Di samping keutamaan-keutamaan lain yang dijelaskan Rasulullah dalam hadits-hadits beliau Bedanya juga dengan sholat sunnah lain, sholat ini wajib bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sedangkan bagi kaum muslimin, sholat ini hukumnya sunnah muakkadah. Yakni sunnah yang sangat dianjurkan.
Keutamaan Sholat Tahajud
Sholat tahajud memiliki keutamaan yang sangat luar biasa. Berikut ini keutamaan-keutamaannya berdasarkan Al Quran dan hadits-hadits shahih:
Kedudukan Terpuji
Siapa yang membiasakan sholat tahajud, ia akan mendapatkan kedudukan terpuji dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra’: 79)
Menurut Ustadz Adi Hidayat, maqam adalah kedudukan, tapi belum tentu orang lain suka. Sedangkan maqaman mahmuda adalah kedudukan yang disertai dengan kecintaan orang lain. Kebanyakan orang mengakui bahwa ia pantas mendapatkan kedudukan itu sehingga dimuliakan.
Dimudahkan Urusannya
Orang yang membiasakan sholat ini akan dimudahkan urusannya dan dibimbing Allah. Mulai dari urusan rumah tangga, urusan pekerjaan, hingga urusan dakwah dan seluruh urusan lainnya.
وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ
Dan katakanlah: “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar.. (QS. Al Isra’: 80)
Diberikan Solusi Terbaik
Ia juga akan diberikan solusi terbaik ketika mendapatkan masalah. Ia akan diberikan jalan keluar terbaik ketika menghadapi persoalan dan problematika.
وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ
..dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar… (QS. Al Isra’: 80)
Ditolong Allah
Orang yang membiasakan sholat tahajud akan ditolong Allah, bahkan tanpa perantara. Ketika ada bahaya, ketika ada yang ingin mencelakai dan sebagainya, Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan menolongnya.
وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا
..dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong… (QS. Al Isra’: 80)
Sholat Sunnah Paling Utama
Sholat tahajud yang juga disebut qiyamul lail atau sholat lail merupakan sholat sunnah yang paling utama. Sebagaimana sabda Rasulullah:
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ قِيَامُ اللَّيْلِ
“Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam” (HR. An Nasa’i)
Kemuliaan dan Kewibawaan
Orang-orang yang ahli tahajud, ia akan diberi Allah kemuliaan dan kewibawaan. Kadang ada orangtua yang tidak punya wibawa di depan anak-anaknya. Kadang ada guru yang tidak punya wibawa di depan murid-muridnya. Kadang ada pemimpin yang tidak punya wibawa di depan orang yang dipimpinnya. Sholat tahajud insya Allah akan mendatangkan kemuliaan dan kewibawaan yang bermanfaat baginya untuk menegakkan kebenaran dan menebar kebaikan.
وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ
“Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya” (HR. Hakim; hasan)
Doanya Dikabulkan
Orang yang mengerjakan sholat tahajud kemudian berdoa, insya Allah doanya dikabulkan Allah. Apalagi jika ia melakukannya di sepertiga malam yang terakhir.
Kebiasaan Orang Shalih
Sholat ini merupakan kebiasaan orang-orang shalih terdahulu. Maka siapa yang saat ini senantiasa mengerjakannya, maka ia pun tercatat sebagai orang-orang yang shalih sebagaimana mereka.
“Biasakanlah dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad)
Penghapus dan Pencegah Dosa
Setiap orang pasti memiliki dosa. Dosa-dosa yang kecil bisa berguguran dengan menjalankan sholat sunnah ini sebagaimana hadits di atas. Yang lebih istimewa lagi, tahajud juga bisa mencegah seseorang dari perbuatan dosa. Orang yang melazimkan tahajud akan mendapatkan taufiq dari Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga dirinya terjauhkan dari maksiat dan dosa.
Kunci Masuk Surga
Orang yang ahli tahajud, insya Allah ia akan masuk surga. Sebab sholat ini merupakan salah satu kunci masuk surga. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan (orang-orang yang membutuhkan), sambungkanlah silaturrahim, dan shalatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur; niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah)
Waktu Sholat Tahajud
Tahajud adalah sholat sunnah yang dikerjakan setelah tidur. Waktunya terbentang mulai setelah isya’ hingga sebelum terbit fajar, dengan didahului tidur. Dan waktu paling utamanya adalah di sepertiga malam yang terakhir. Sholat tahajud kadang disebut sebagai qiyamul lail atau sholat lail. Namun tidak semua qiyamul lail atau sholat lail adalah sholat tahajud. Jika seseorang melakukan sholat sunnah di malam hari sebelum tidur, masuk dalam kategori qiyamul lail atau sholat lail. Disebut sholat tahajud jika didahului tidur. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, tidur berbaring dalam bahasa Arab disebut hajada (هجد). Jika Anda ingin bangun setelah berbaring, tambahkan ta’ (ت) di depannya, menjadi tahajada (تهجد). Jika Anda serius bangkit setelah berbaring itu, tambahkan tasydid menjadi tahajjada. Jika menjadi kebiasaan, maka berubah kalimatnya menjadi tahajjud. Bentuk perintahnya menjadi tahajjad, sebagaimana Surat Al Isra’ ayat 79.
Tata Cara Sholat Tahajud
Tata cara sholat tahajud pada dasarnya sama dengan sholat sunnah pada umumnya. Sebelum sholat disyaratkan suci dari hadats kecil (wudhu) dan hadats besar; suci badan, pakaian dan tempat dari najis; menutup aurat; dan menghadap kiblat. Dalam Fiqih Sunnah dijelaskan, hendaklah sebelum tidur berniat untuk bangun sholat tahajud sehingga jika ia tertinggal (tidak bisa bangun), tetap mendapat pahalanya. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu menjelaskan, sebelum memulai sholat tahajud, disunnahkan untuk memakai siwak. Juga disunnahkan mengawalinya dengan dua rakaat ringan. Sholat tahajud dikerjakan dua rakaat salam, dua rakaat salam. Para ulama berbeda pendapat mengenai batasan jumlah rakaatnya. Rasulullah terkadang melaksanakan 11 rakaat termasuk witir dan terkadang 13 rakaat termasuk witir.
Secara ringkas, tata caranya sama dengan sholat sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu:
- Niat sholat tahajud
- Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang-panjang.
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang.
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
- Salam
Demikian diulangi hingga empat kali salam (delapan rakaat). Setiap memulai sholat selalu awali dengan niat sholat tahajud. Selesai seluruh sholat, kemudian berdoa. Dan setelah itu ditutup dengan sholat witir. Bacaan tiap gerakan sholat bisa dibaca di artikel Bacaan Sholat.
Niat Sholat Tahajud
Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Demikian pula niat sholat tahajud. Melafadzkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya, tidak harus melafalkan niat. Namun Syaikh Wahbah Az Zuhaili menyebutkan, jumhur ulama selain madzhab Maliki berpendapat hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat. Sedangkan dalam madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafadzkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Bagi yang melafadzkan niat, niat sholat tahajud adalah sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatat tahajudi rok’ataini lillahi ta’aalaa)
Artinya: Aku niat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala
Doa Sholat Tahajud
Ada dua doa sholat tahajud yakni doa setelah sholat tahajud dan doa sholat tahajud yang dibaca saat sholat, sebagai doa iftitah.
Doa Setelah Sholat Tahajud
Doa setelah sholat tahajud insya Allah dikabulkan oleh-Nya. Terlebih jika dikerjakan di sepertiga malam yang terakhir.
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari)
Maka apa pun permintaan seorang hamba, mohonkanlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Baik kebutuhan dunia maupun kebutuhan akhirat. Terutama meminta ampun kepada Allah Subhanahhu wa Ta’ala karena bacaan paling utama di sepertiga malam terakhir adalah istighfar.
Salah satu doa setelah sholat tahajud yang perlu dibaca untuk mendapatkan keutamaannya adalah doa yang Allah firmankan dalam Surat Al Isra’ ayat 80:
رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا
(Robbi adkhilnii mudkhola shidqin wa akhrijnii mukhroja shidqin waj’allii min ladunka sulthoonann nashiiroo)
Artinya: Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.
Doa Iftitah Tahajud Riwayat Ibnu Abbas
Rasulullah juga mengajarkan doa khusus untuk sholat tahajud. Yakni doa sholat tahajud yang dibaca sebagai doa iftitah:
Pertama, dari riwayat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ،
اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Engkau Maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar.
Ya Allah, hanya kepada-Mu aku pasrah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku bertaubat, hanya dengan petunjuk-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku memohon keputusan, karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun yang kulakukan terang-terangan. Engkau yang paling awal dan yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad)
Doa Iftitah Tahajud Riwayat Aisyah
Kedua, dari riwayat Aisyah radhiyallahu ‘anha:
اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ أَنْتَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui yang gaib dan yang nampak. Engkau yang memutuskan diantara hamba-Mu terhadap apa yang mereka perselisihkan. Berilah petunjuk kepadaku untuk menggapai kebenaran yang diperselisihan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus. (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud)
Doa tersebut dibaca Rasulullah saat mengawali sholat tahajud, yakni dibaca sebagai doa iftitah. Adapun doa setelah sholat tahajud, kita bebas berdoa dengan segala doa yang baik. Terutama doa dari Al Quran dan Hadits. Boleh juga doa kita sendiri, bahkan yang berbahasa Indonesia juga tidak dilarang.
Keajaiban Sholat Tahajud
Keutamaan sholat tahajud telah dijelaskan di awal. Namun ada baiknya kita menyimak nasehat keajaiban sholat tahajud yang disampaikan oleh para ulama. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Keutamaan sholat malam dibanding sholat di siang hari seperti keutamaan sedekah secara sembunyi-sembunyi dibanding sedekah terang-terangan.” Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Hendaklah kalian mengerjakan qiyamullail karena Rasulullah tidak pernah meninggalkannya. Jika beliau sakit, maka beliau mengerjakannya sambil duduk.” Abu Dzar Al Ghifari radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rajinlah mengerjakan sholat tahajud di kegelapan malam untuk menghadapi sepi dan gelapnya di alam kubur.” Sa’id bin Musayyab rahimahullah mengatakan, “Sungguh orang yang bangun malam lalu menunaikan sholat tahajud, Allah akan memberikan kepadanya wajah yang berseri hingga dicintai oleh setiap muslim.” Yahya bin Muadz rahimahullah mengatakan, “Kami tidak pernah mendapati keutamaan yang lebih utama daripada sholat malam.” Tsabit Al Banani rahimahullah mengatakan, “Seseorang tak bisa disebut sebagai ahli ibadah meskipun ia mengerjakan berbagai amal kebajikan sampai ia mengerjakan dua perkara yakni sholat tahajud di malam hari dan puasa sunnah di siang hari. Karena keduanya merupakan darah daging baginya.” Menjelang wafat, Amir bin Qais menangis. Ketika ditanya apa sebabnya, ia menjawab: “Aku menangis bukan karena takut mati dan bukan karena tamak terhadap dunia. Aku menangis karena merasa kurang puasa dan sholat malam.” Di antara keajaiban tahajud adalah menolak penyakit. Dengan izin Allah, orang-orang yang mengamalkan shalat sunnah ini akan dijaga kesehatannya dan dijauhkan dari penyakit. Selain ada haditsnya, keajaiban ini telah terbukti secara medis.
Demikian panduan sholat tahajud. Mulai dari keutamaan, niat sholat tahajud, tata cara, waktu, doa, hingga keajaibannya. Semoga kita semua dimudahkan Allah untuk mengamalkannya.
Sumber : bersamadakwah.net