Banyak kisah nyata terkait keajaiban sholat dhuha. Berangkat dari keutamaan yang telah dipaparkan di atas, keajaiban ini umumnya terkait dengan rezeki. Bahwa siapa yang mendawamkan sholat sunnah ini, rezekinya dimudahkan Allah sehingga menjadi lancar dan berkah.

Mengapa disebut ayat kursi? Karena di dalam ayat ini ada kalimat (kata) kursiyyuhu. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, makna asal Al Kursi adalah Al ‘Ilmu (ilmu). Oleh karena itu para ulama disebut juga dengan sebutan al karaasi sebab mereka adalah orang-orang yang dijadikan pegangan atau sandaran. 

Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al A’raf: 180)

Some economists exclude to link between morals and economy. They describe economy as a neutral science which has nothing to do with morality.

As for Islamic economy, which is an integral part of the Islamic faith, we cannot separate between commercial and economic transactions and the general framework of Islamic Shari`ah because a Muslim in his dealings with others fears Allah (Glory be to Him) in all his dealings, and he also observes Islamic disciplines for multiple economic ethics, which we can be stated as follows:

First, Islamic economy calls for faith and piety:

Piety is a main discipline of the Islamic economy; but it rather a discipline of all behavior in life because life, in fact, is based on fearing Allah, keenness to please Him, and fear of His Punishment. There are aspects of piety, of which are: